Ev. Nani Susanti - Pesan Akhir Tahun 2012 untuk Menyambut 2013
Oleh: Ev. Nani Susanti
Berikut adalah pesan Tuhan di akhir tahun 2012 yang disampaikan oleh hamba-Nya, Ev. Nani Susanti.
Waktu
tidak akan pernah kembali. Waktu terus berjalan maju dan kita sudah
sampai di penghujung tahun ini. Di tahun 2013 kita akan memasuki:
- Masa Kejayaan/Masa Salomo/Masa Raja-Raja Memerintah.Kekayaan dan kejayaan akan kita terima seperti pada masa-masa kerajaan Salomo.
- Zaman Double Portion.
- Double Portion berarti kita menerima dua bagian Hak.
- Ulangan 21:15-17, “Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung. Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan."”
- Hak Kesulungan adalah hak yang diterima dibandingkan dengan hak-hak yang lain. Apa yang pernah diterima pada 2012 akan di double porsikan Tuhan pada tahun 2013.
- Dasar = Percaya kepada Janji Tuhan.
- Dasar Alkitab = Yusuf menerima double portion walaupun dia bukan anak sulung. Yakub punya 4 istri, Lea, Rahel, Zilpa, Bilha. Lea menikah dengan Yakub punya 6 pria dan 1 wanita (Ruben anak sulung). Zilpa 2 anak, Bilha 2 anak, Rahel mandul. Total anak = 11. Tuhan membuka kandungan Rahel, melahirkan Yusuf dan Benyamin. Yusuf adalah anak laki-laki yang ke-11. Yakub tidak begitu sayang dengan Lea, oleh sebab itu, hak kesulungan harusnya jatuh ke anak istri yang tidak dikasihinya. Namun pada kenyataannya, hak kesulungan jatuh kepada Yusuf.
- Pada ayat 1-2 dikatakan bahwa Ruben melanggar kesucian petiduran ayahnya. Ruben melanggar kekudusan. Hak kesulungan yang dijanjikan Tuhan harus dijaga dengan kekudusan. Melanggar kekudusan = out = tidak dapat poin.
Rahasia Yusuf mendapatkan Hak Kesulungan:
- Punya mimpi. Mimpi adalah sesuatu yang seolah dialami, tapi belum menjadi kenyataan. Mimpi merupakan keinginan yang ada dalam hidup kita. Mimpi juga merupakan kerinduan-kerinduan.
- Markus 11:24, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
- Minta apa saja kepada Tuhan dan percaya telah menerimanya. Syaratnya minta, doakan, dan percaya telah menerimanya, seperti seorang anak yang pasti akan menerima sesuatu dari orang tuanya.
- Saya punya cucu, kalau dia ingin sesuatu pasti saja harus dikasih. Saya mengajari dia untuk menanti-nantikan. Saya berkata sit and wait, dan pasti saya kasih. Dia duduk dan menunggu, kemudian saya mengambilkan apa yang dia mau. Saat dia minta, dia secara otomatis sit and wait dan tidak meminta macam-macam. Anak saja mengerti untuk duduk dan menunggu, dan dia percaya omanya pasti memberikan apa yang dia butuhkan. Kalau oma yang di bumi saja seperti itu, apalagi Tuhan kita. Kita sudah bertahun-tahun menjadi kristen, kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa. Tuhan berkata, “Duduk diam, Nak.” Dan kita berkata, “Aku tidak mau diam lagi, doaku tidak dijawab-jawab.”
- Percaya = sit and wait. Percayalah pada waktu-Nya kita akan dikasih oleh Tuhan.
- Mempunyai kehidupan doa yang kuat, bergaul dengan Tuhan, berdoa dan puasa. Dia bisa terbang tinggi dan menari di atas gelombang. Dia bisa survive di dalam sumur, survive digoda tante Potifar. Tingkatkan kehidupan doa kita. Kalau kita tidak berdoa dan berpuasa, kita bisa dengan mudah terkena pencobaan.
- Mengeluarkan buah-buah roh. 9 buah roh yang harus bertumbuh dan dinikmati orang lain. Galatia 5:22-23. Miliki kasih yang lebih besar, sukacita yang lebih besar dalam segala hal, damai sejahtera, kesetiaan, kebaikan, kesabaran, kemurahan, kelemahlembutan terhadap keluarga; suami; istri; anak; dan bahkan orang lain, dan miliki penguasaan diri (Jangan terlalu banyak pergi ke mall untuk menggesek-gesek kartu).