Monday, February 4, 2013

Gak Ada yang Gagal dalam DIA


 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
(Lukas 6:13-16)
  

Tuhan Yesus memilih 12 orang untuk menjadi muridNya, Dia memanggil dari banyak kalangan yaitu dari kalangan tukang kayu, nelayan (kelompok terbesar), pedagang, dan pemungut cukai. Selain itu, Dia juga memilih dari berbagai suku. Hanya Yudas Iskariot lah yang satu-satunya berasal dari Suku Yehuda, suku yang sama dari asala Tuhan Yesus, yang ironisnya malah jadi pengkhianat Nya.

Pasti banyak pertanyaan yang timbul di kalangan masyarakat pada saat itu :
  • Kenapa Tuhan memilih 12 muridNya dari kalangan yang biasa-biasa saja?
Ini karena Tuhan mau menunjukkan bahwa Dia bisa memakai siapa saja, dari kalangan terendah sekalipun, dari orang paling hina sekalipun. Dia mau memilih mereka yang masih bisa dimurnikan, mereka yang mau melayani dengan hati. Kedudukan, jabatan, kekayaan, suku bangsa dan keturunan sama sekali gak bisa menjamin bakal dipakai oleh Tuhan. Hanya yang mau mengikuti panggilan-Nya saja. Begitu juga dengan para rasul, akan berbeda ceritanya jika mereka tidak menanggapi saat Dia memanggil mereka.
  • Kenapa hanya dibentuk 1 tim saja dan tidak ada tim cadangan? 
 Rencana Bapa itu gak ada yang meleset, skalipun tampaknya gagal. Mungkin pada masa itu banyak yang mencibir dan menganggap bahwa hanya dengan waktu yang sesingkat itu gak akan mungkin bisa menghasilkan para rasul yang luar biasa. Bahkan mereka akan mencibir karena Dia tidak menyiapkan cadangan apabila sewaktu - waktu ke 12 rasul gagal. Tapi ingatlah...di dalam tanganNya, tidak ada kegagalan.
  • Kenapa Tuhan diam saja dan tidak bertindak saat tau para muridNya tercerai berai saat Dia ditangkap?
Tuhan tidak diam saja, tapi Dia percaya. Dia menyadari bahwa para muridNya tercerai berai saat itu, tapi Dia memaklumi. Dia maklum karena para rasul belum mengalami yang namanya kuasa kebangkitan. Dia tau bahwa saat Dia ditangkap itu belum waktunya, tapi pada saat Dia bangkit itulah kuasa kebangkitan akan membakar jiwa para rasul dan membuat mereka berbeda dan jadi luar biasa di dalam Dia. Dan diketahui bahwa penginjilan yang para rasul dapatkan mendatangkan lawatan yang luar biasa.
 
Tidak ada yang mustahil dan tidak ada yang namanya gagal dalam Dia