Belajar soal kompromi dari Raja Salomo, Raja Salomo merupakan seorang Raja yang luar biasa, dia punya kebijaksanaan dan hikmat. Kita pelajari tentang dia dalam kitab Pengkotbah yang ditulisnya sendiri dalam masa tuanya.
"15 Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya. 16 Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? 17 Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? (Pengkotbah 7:15-17)
Dalam ayat di atas, diceritakan soal pandangan hidup seorang Salomo pada masa mudanya. Dia bercerita bahwa kenapa kita terus hidup saleh?Kenapa harus hidup kudus?. Jika boleh jujur, mungkin sebagian besar dari kita pernah 1-2 kali pernah terlintas juga hal tersebut. Kenapa kita yang begitu bergelora menjaga hidup kekristenan yang benar dihadapanNya malah banyak cobaan dan masalah. Namun orang - orang yang hidup "semau gue" malah berkelimpahan dan bahagia. Eh...inget...itu manipulasi iblis supaya iman kita goyah!!.
Hidup Salomo jadi sia - sia karena terlalu banyak kompromi dalam hidupnya. Dia berkompromi dengan menikahi banyak wanita asing yang membawa agama mereka masing - masing, Salomo melakukan itu hanya untuk menjaga wilayah kekuasaannya. Dia berpikir dengan pola pikirnya sendiri, yang tanpa sadar menjerat hatinya dan memalingkan hatinya dari Bapa.
" 1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, 2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. 3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN." (1 Raja-raja 11:1-3)
Dan kemudian dilanjutkan pada Pengkotbah 7:18-20, ayat yang menceritakan tentang masa tua Salomo. Dia berkata bahwa tanpa Bapa, dia mulai kehilangan hikmat, dia jadi kehilangan kekuatan. Perenungan seorang Salomo, pengakuan kelemahannya tentang kompromi. Dalam pengakuannya, dia mengingatkan supaya kita jangan pernah kompromi dengan dunia. Kita harus pegang sungguh - sungguh dan jaga hati kita, jangan mundur, jangan lengah, dan jangan tertidur
" 18 Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya. 19 Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota. 20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!" (Pengkotbah 7:18-20)
Terus cari hikmat Allah Bapa dengan banyak - banyak berdoa dan membaca firman Tuhan. Biar kita makin melekat dan intim denganNya. Jangan pernah tinggalkan dan menyerahkan hati kita dengan kompromi, kompromi soal apapun. Makin berhati-hati, karena iblis paling ngga suka lihat anak-anakNya terus taat dan setia. Berbuat dosa itu bukan kehendaknya Allah, dan setiap dosa pasti ada akibatnya, dosa akan makin tumbuh dan meningkat, akan menghisap hidup kita selayaknya lintah, baru akan lepas saat kita sudah mati kehabisan darah.
"Kompromi itu awal dari dosa"