Sudah hampir setengah bulan aku tidak menulis apapun. Bukan berarti tidak ada hal yang berarti yang bisa dibagikan. Tapi aku menerima terlalu banyak. Entah kenapa..tetapi beberapa hari aku selalu mendapat ayat soal berpuasa. Dan dalam doa puasa aku mendapatkan beberapa hal yang membuatku merenungkannya. Aku mendapatkannya dari kitab Kejadian 1.
1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. 6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." 7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. 9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. 10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. 12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. 14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda peneran pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. 16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. 20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." 21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi g bertambah banyak." 23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. 24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. 31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Dari bacaan di atas, tidak mungkin tidak ada maksudnya. Kenapa Allah berkali-kali berkata bahwa semuanya itu baik?? Hal yang aku tangkap, hal ini bicara soal proses. Setiap dari kita selalu diperhadapkan dengan proses. Kita akan selalu berada di level yang sama sampai Bapa berkata "dia sudah OK dan kuanggap lulus di level ini", baru akhirnya kita dibawa naek ke next level, level demi level, terus naik dan naik. Tapi ingat...bahwa selalu ada proses di setiap levelnya. Sampai pada akhirnya Dia, Bapa kita akan berkata "Sungguh amat baik yang ada padamu...sempurna anakku".
Diproses itu sakit, dikerat, dipotong, diukir, apapun itu akan selalu ada hal-hal yang akan dibuang sampai sungguh murni apa yang tertinggal dalam diri kita di hadapan-Nya. Tapi itu semua pilihan, maukah kita terima proses itu atau tidak. Mau jadi batu kali atau batu permata??? itu pilihan kita. Which one are we???
16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. ( Kejadian 2:16-17)
Hal yang terlintas dalam benakku...kenapa Bapa tempatkan pohon pengetahuan di taman Eden, sedangkan Bapa sendiri melarang manusia memakannya?? Bukan untuk mencobai sebenarnya, tapi ini lebih dimaksudkan dengan ujian ketaatan, maukah kita tetap taat sekalipun Bapa seakan tak terlihat. Godaan selalu ada, tapi bisakah kita tetap taat terhadap Allah Bapa. Dimanakah fokus hati kita? Bagaimanakah sikap hati kita? Bapa bebas lakukan apa saja sesuai kehendakNya, tapi selalu ada maksud dibalik setiap perkara.
Taat atau tidak?
Setia atau tidak?
Maukah tetap berjalan dalam ketetapan dan ketepatan Allah Bapa???
"Bertahan dalam proses dengan ketaatan..itu semua pilihan"