Sunday, March 17, 2013

STOP Kompromi !!!

Belajar soal kompromi dari Raja Salomo, Raja Salomo merupakan seorang Raja yang luar biasa, dia punya kebijaksanaan dan hikmat. Kita pelajari tentang dia dalam kitab Pengkotbah yang ditulisnya sendiri dalam masa tuanya.

"15 Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya. 16 Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? 17 Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? (Pengkotbah 7:15-17)

Dalam ayat di atas, diceritakan soal pandangan hidup seorang Salomo pada masa mudanya. Dia bercerita bahwa kenapa kita terus hidup saleh?Kenapa harus hidup kudus?. Jika boleh jujur, mungkin sebagian besar dari kita pernah 1-2 kali pernah terlintas juga hal tersebut. Kenapa kita yang begitu bergelora menjaga hidup kekristenan yang benar dihadapanNya malah banyak cobaan dan masalah. Namun orang - orang yang hidup "semau gue" malah berkelimpahan dan bahagia. Eh...inget...itu manipulasi iblis supaya iman kita goyah!!.

Hidup Salomo jadi sia - sia karena terlalu banyak kompromi dalam hidupnya. Dia berkompromi dengan menikahi banyak wanita asing yang membawa agama mereka masing - masing, Salomo melakukan itu hanya untuk menjaga wilayah kekuasaannya. Dia berpikir dengan pola pikirnya sendiri, yang tanpa sadar menjerat hatinya dan memalingkan hatinya dari Bapa.
" 1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, 2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. 3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN." (1 Raja-raja 11:1-3)
Dan kemudian dilanjutkan pada Pengkotbah 7:18-20, ayat yang menceritakan tentang masa tua Salomo. Dia berkata bahwa tanpa Bapa, dia mulai kehilangan hikmat, dia jadi kehilangan kekuatan. Perenungan seorang Salomo, pengakuan kelemahannya tentang kompromi. Dalam pengakuannya, dia mengingatkan supaya kita jangan pernah kompromi dengan dunia. Kita harus pegang sungguh - sungguh dan jaga hati kita, jangan mundur, jangan lengah, dan jangan tertidur

" 18 Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya. 19 Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota. 20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!" (Pengkotbah 7:18-20)

Terus cari hikmat Allah Bapa dengan banyak - banyak berdoa dan membaca firman Tuhan. Biar kita makin melekat dan intim denganNya. Jangan pernah  tinggalkan dan menyerahkan hati kita dengan kompromi, kompromi soal apapun. Makin berhati-hati, karena iblis paling ngga suka lihat anak-anakNya terus taat dan setia. Berbuat dosa itu bukan kehendaknya Allah, dan setiap dosa pasti ada akibatnya, dosa akan makin tumbuh dan meningkat, akan menghisap hidup kita selayaknya lintah, baru akan lepas saat kita sudah mati kehabisan darah

"Kompromi itu awal dari dosa"

Saturday, March 16, 2013

Proses dan Ketaatan

Sudah hampir setengah bulan aku tidak menulis apapun. Bukan berarti tidak ada hal yang berarti yang bisa dibagikan. Tapi aku menerima terlalu banyak. Entah kenapa..tetapi beberapa hari aku selalu mendapat ayat soal berpuasa. Dan dalam doa puasa aku mendapatkan beberapa hal yang membuatku merenungkannya. Aku mendapatkannya dari kitab Kejadian 1.

1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. 6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." 7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. 9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. 10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. 12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. 14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda peneran pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. 16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. 20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." 21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." 23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. 24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. 31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. 
 
Dari bacaan di atas, tidak mungkin tidak ada maksudnya. Kenapa Allah berkali-kali berkata bahwa semuanya itu baik?? Hal yang aku tangkap, hal ini bicara soal proses. Setiap dari kita selalu diperhadapkan dengan proses. Kita akan selalu berada di level yang sama sampai Bapa berkata "dia sudah OK dan kuanggap lulus di level ini", baru akhirnya kita dibawa naek ke next level, level demi level, terus naik dan naik. Tapi ingat...bahwa selalu ada proses di setiap levelnya. Sampai pada akhirnya Dia, Bapa kita akan berkata "Sungguh amat baik yang ada padamu...sempurna anakku"

Diproses itu sakit, dikerat, dipotong, diukir, apapun itu akan selalu ada hal-hal yang akan dibuang sampai sungguh murni apa yang tertinggal dalam diri kita di hadapan-Nya. Tapi itu semua pilihan, maukah kita terima proses itu atau tidak. Mau jadi batu kali atau batu permata??? itu pilihan kita. Which one are we???
 
16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. ( Kejadian 2:16-17)
Hal yang terlintas dalam benakku...kenapa Bapa tempatkan pohon pengetahuan di taman Eden, sedangkan Bapa sendiri melarang manusia memakannya?? Bukan untuk mencobai sebenarnya, tapi ini lebih dimaksudkan dengan ujian ketaatan, maukah kita tetap taat sekalipun Bapa seakan tak terlihat. Godaan selalu ada, tapi bisakah kita tetap taat terhadap Allah Bapa. Dimanakah fokus hati kita? Bagaimanakah sikap hati kita? Bapa bebas lakukan apa saja sesuai kehendakNya, tapi selalu ada maksud dibalik setiap perkara. 
Taat atau tidak?
Setia atau tidak?
Maukah tetap berjalan dalam ketetapan dan ketepatan Allah Bapa???
 
"Bertahan dalam proses dengan ketaatan..itu semua pilihan"
 
 

12 Pintu Gerbang Jemaat Sulung

12 Pintu Gerbang Jemaat Sulung

Tanggal 12 Maret 2013 merupakan ulang tahun dari Sokoguru Utama (Bahtera). Ada beberapa hal yang menarik berkaitan dengan hari tersebut. Pertama, hari itu bersamaan dengan Hari Raya Nyepi & Tahun Baru Saka 1935. Pada tahun 456 Masehi seorang pendeta suku Saka (dari India) datang ke tanah Jawa untuk memperkuat pengaruh Hindu dan memperkenalkan penghitungan almanak Hindu di Nusantara. Sang Pendeta Saka dianggap sebagai raja dan diberi gelar Aji Saka. Kata "Aji" memiliki arti kesaktian dan raja, sedangkan kata "Saka" sama artinya dengan soko atau sokoguru atau pilar. Yang lebih menarik adalah penghitungan almanak Saka ini dimulai pada tahun 78 Masehi, sedang Sokoguru Utama kemarin genap berusia 78 tahun, dan beliau lahir di tahun 1935, sama dengan jumlah tahun Saka yang ada.
Yang kedua, tanggal 12 Maret 2013 adalah tanggal 1 bulan Nisan tahun 5773 dalam almanak Yahudi. Tanggal tersebut merupakan tahun baru bagi bangsa Israel secara keagamaan, sekaligus memperingati keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir pada zaman Musa. Kata "Nisan" sendiri berarti keajaiban atau mujizat. Dan pada hari yang penuh berkah ini, Tuhan menganugerahkan kepada suku Bahtera dan kepada siapapun yang merindukannya, yakni 12 Pintu Gerbang Jemaat Sulung atau 12 Pintu Gerbang Hak Kesulungan, yaitu:
1. Pintu Gerbang Kasih Karunia. Menyadari bahwa panggilan dan pilihan Tuhan dalam rencana dan kehendak-Nya yang sempurna bagi setiap kita adalah anugerah dan kasih karunia-Nya semata, BUKAN karena siapa kita, namun karena Siapa Dia. Dan karena menyadari bahwa ini hanyalah anugerah, maka sudah seharusnya kita mengerjakan segala sesuatunya lebih serius lagi lebih daripada yang sebelumnya, apalagi waktu sudah semakin singkat.
2. Pintu Gerbang Kemurahan & Perkenan Raja. Kemurahan dan perkenan dari Tuhan sebagai Raja hanya dapat diperoleh dengan sikap hati mencium kaki Sang Raja. Dibutuhkan kerendahan hati dan kehambaan yang sedemikian rupa untuk menikmati berkat ini.
3. Pintu Gerbang Hati Yang Baru. Hati yang baru, sikap hati yang benar sungguh-sungguh dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan menggenapi destiny dengan sisa waktu yang tinggal sedikit ini. Tanpa hati yang baru, sulit untuk bersikap benar di hadapan Raja, saat Beliau datang kembali.
4. Pintu Gerbang Perkenanan. Berbeda dengan perkenanan dari pintu gerbang ke-2. Pintu Gerbang Kemurahan & Perkenan Raja itu diberikan karena sikap hati yang semakin tahu diri, sedangkan Pintu Gerbang Perkenanan ini diberikan karena keintiman dan kedalaman hubungan bersama dengan Tuhan.
5. Pintu Gerbang Kesetiaan. Adalah berkat untuk terus setia menyelesaikan tugas dan menggenapi destiny sampai genap dan selesai di garis akhir, sekalipun keadaannya semakin mustahil. Pintu gerbang ini menyediakan undeniable faithfulness (kesetiaan yang tak tersangkali) supaya kita didapati sebagai hamba yang setia.
6. Pintu Gerbang Gelora Cinta (Passion). Tidak mungkin memiliki kerelaan untuk menanggung bersama Kristus, jika tidak ada gelora cinta atau passion yang sedemikian rupa. Hanya mereka yang memiliki api cinta yang sama seperti Kristus, yang tak terpadamkan, yang bisa menyelesaikan dan menggenapi hingga tuntas.
7. Pintu Gerbang Keajaiban. Gelombang lawatan dan tsunami tuaian jiwa-jiwa di tengah kegelapan dunia hanya akan terjadi ketika adanya keajaiban demi keajaiban yang ditunjukkan dari Gereja-Nya kepada dunia. 
8. Pintu Gerbang Injil & Penginjilan. Semua destiny dan panggilan bagi Gereja-Nya selalu berkaitan dengan pemberitaan Injil ke ujung bumi dan seluruh dunia, barulah kemudian Tuhan datang kembali. Dan ke depan pintu penginjilan akan semakin dibuka sangat lebar dan arus keselamatan akan semakin deras sampai kuota orang percaya genap.
9. Pintu Gerbang & Bokor Minyak Hak Kesulungan. Hak Kesulungan hanya bagi orang-orang yang teristimewa. Berkat ini merupakan modal yang besar dan ama kuat untuk setiap pribadi menggenapi destiny dan panggilan hidupnya. Ishak, Yakub, Yusuf adalah contoh orang-orang yang mendapatkan Hak Kesulungan sehingga mereka benar-benar menggenapi kehendak Tuhan dalam hidup mereka. Sayangnya, dari suku Bahtera sendiri masih sangat sedikit yang layak menerima Hak Kesulungan ini, baru 38%. Di mata Tuhan, sisa yang 62% masih dinilai terlalu egois, hanya mengutamakan harta kekayaan, masih bermental seperti Esau & Ruben, masih memikirkan keselamtan diri sendiri daripada keselamatan jiwa-jiwa. Dibutuhkan berkat-berkat dari 3 pintu gerbang yang pertama secara utuh untuk bisa mendapatkan Hak Kesulungan ini.
Hak Kesulungan sama seperti hak waris atau hak menerima warisan. Namun jika orang tersebut tidak cukup dewasa secara rohani, maka tidak akan mungkin ia menerima warisan tersebut. Akan ada banyak penyia-nyian, jika seseorang yang belum cukup layak, namun menerima Hak Kesulungan tersebut. Di dalam paket Hak Kesulungan ada tanggung jawab yang amat besar, terutama bagi panggilannya dan jiwa-jiwa, sama seperti Kristus yang rela menderita dan mati disalib.
10. Pintu Gerbang Marifat. Antikristus akan semakin gencar untuk menyesatkan anak-anak Tuhan dan dunia. Puncak Penyesatan bukan saja datang dari gunung media melalui musik, lagu dan berbagai bentuk hiburan. Penyesatan bahkan datang dari kesenian, politik, ekonomi, keluarga dan sebagainya. Sungguh dibutuhkan marifat ilahi dan karunia roh yang mampu membedakan sehingga terhindar dari jebakan penyesatan di Akhir Zaman.
11. Pintu Gerbang Percepatan. Ketika kereta-kereta panggilan kita masuk ke jalur yang dikehendaki-Nya, maka dalam kecepatan yang luar biasa dan di atas kemampuan manusiawi kita, destiny, pelayanan dan bisnis akan dengan cepat tergenapi. Kunci untuk menikmati percepatan yang dari Tuhan adalah ketepatan dalam sikap, dan ketepatan dalam bertindak. Tanpa ketepatan, yang terjadi hanyalah perlambatan dan bahkan penundaan.
12. Pintu Gerbang Kekuatan & Keperkasaan. Tidak ada kekuatan manusiawi yang mampu menggenapi apa yang dilahirkan secara ilahi. Menghadapi peperangan rohani yang semakin dahsyat ini, sangat dibutuhkan keperkasaan ilahi yang sedemikian rupa.